Setiap tanggal 8 September, dunia memperingati Hari Aksara Internasional (International Literacy Day). Peringatan tahunan ini dicanangkan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada tahun 1966. Lebih dari sekadar perayaan, Hari Aksara Internasional adalah momentum global untuk mengingatkan kembali masyarakat dunia akan pentingnya literasi sebagai masalah martabat dan hak asasi manusia, serta sebagai fondasi untuk masyarakat yang terdidik dan berkelanjutan.
Sejarah dan Tujuan Peringatan
Penetapan Hari Aksara Internasional bermula dari keresahan
global akan tingginya tingkat buta huruf (tuna aksara) yang terjadi di berbagai
negara, baik berkembang maupun maju. Buta huruf dipandang sebagai hambatan
serius bagi pembangunan individu dan kolektif.
Dicanangkan oleh UNESCO
Pada Konferensi Umum UNESCO ke-14 tanggal 26 Oktober 1966,
PBB secara resmi menetapkan 8 September sebagai hari untuk mengkampanyekan
pentingnya melek aksara dan mendorong upaya intensif dalam melawan buta huruf.
Peringatan ini pertama kali dirayakan pada tahun 1967.
Tujuan Utama
Tujuan utama Hari Aksara Internasional adalah:
- Meningkatkan kesadaran akan isu-isu buta huruf di tingkat lokal, nasional,
dan global.
- Mendorong gerakan dan kebijakan untuk memberantas buta huruf.
- Mengingatkan bahwa literasi adalah bagian integral dari pendidikan
sepanjang hayat.
Literasi di Era Digital
Di era yang serba digital ini, konsep "aksara" dan
"literasi" telah berkembang jauh melampaui kemampuan membaca dan menulis
konvensional. Literasi modern mencakup berbagai keterampilan penting, termasuk literasi
digital, literasi finansial, dan literasi media.
Peringatan Hari Aksara Internasional kini juga berfokus
pada:
- Literasi Digital: Kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan,
dan membuat informasi dengan menggunakan teknologi digital, yang sangat
krusial dalam masyarakat berbasis pengetahuan saat ini.
- Pendidikan Inklusif: Memastikan bahwa setiap orang, tanpa memandang usia,
gender, latar belakang sosial, atau lokasi geografis, memiliki akses
terhadap pendidikan berkualitas yang dapat meningkatkan kemampuan literasi
mereka.
Tantangan Buta Huruf di Indonesia
dan Dunia
Meskipun telah banyak kemajuan, masalah buta huruf masih
menjadi tantangan serius. Secara global, masih ada jutaan penduduk dewasa,
didominasi wanita, yang belum melek aksara. Angka ini juga diperburuk dengan
jutaan anak-anak yang putus sekolah atau tidak memiliki akses pendidikan
memadai.
Di Indonesia, perjuangan untuk memberantas buta aksara terus
digalakkan. Pemerintah melalui program-program pendidikan non-formal dan kejar
paket terus berupaya menurunkan angka buta huruf. Namun, tantangan saat ini
juga beralih pada upaya meningkatkan minat baca dan kualitas literasi
fungsional kemampuan menggunakan aksara untuk berfungsi secara efektif
dalam masyarakat yang seringkali masih rendah.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Hari Aksara Internasional adalah seruan untuk bertindak.
Melek aksara adalah jembatan emas menuju masa depan yang lebih cerah,
memungkinkan individu untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat, mendapatkan
peluang ekonomi yang lebih baik, dan membuat keputusan yang tepat tentang
kehidupan mereka.
Anda dapat berpartisipasi dalam perjuangan literasi dengan:
- Mendukung Program Literasi: Sumbang buku, dana, atau waktu Anda untuk program
pendidikan buta huruf atau perpustakaan komunitas.
- Meningkatkan Minat Baca
Sendiri: Mulai kebiasaan membaca, baik
buku cetak maupun digital.
- Menjadi Teladan: Dorong orang-orang di sekitar Anda, terutama
anak-anak, untuk gemar membaca dan belajar.
Literasi adalah kekuatan.
Dengan menjadikannya prioritas, kita bersama-sama dapat membangun dunia yang
lebih adil, inklusif, dan berpengetahuan.

Bacalah...
BalasHapusDan bacaan yang sangat perlu kita baca adalah diri kita sendiri. Diri kita adalah tetesan kehidupan, kita adalah kehiduoan itu sendiri. Sedia membaca Diri sendiri sama halnya dengan memahami kehidupan itu sendiri. Selamat Hari Aksara Internasional
Ketika hati ikhlas, semesta pun bersekutu untuk mengantarkan kita pada bahagia.
Hapus