Novel ini menggambarkan perjalanan hati yang penuh luka, kehilangan, dan usaha merelakan. Boy Candra merangkai kisah tentang pertemuan yang manis namun diakhiri dengan perpisahan yang pahit.
Melalui metafora senja, penulis menghadirkan refleksi tentang cinta yang pernah hangat namun perlahan meredup. Senja menjadi saksi bisu dari kenangan yang tertinggal, juga simbol waktu yang tak bisa diulang.
Tokoh utama dihadapkan pada realita kehilangan seseorang yang pernah begitu berarti. Dari rasa rindu, penyesalan, hingga usaha berdamai dengan diri sendiri, novel ini membawa pembaca menyusuri perasaan-perasaan yang universal: bahwa setiap pertemuan bisa saja berakhir, dan setiap perpisahan selalu menyisakan luka yang harus disembuhkan.
Dengan gaya bahasa puitis khas Boy Candra, novel ini bukan hanya kisah cinta, tetapi juga perjalanan jiwa untuk memahami arti ikhlas dan menerima bahwa tidak semua yang datang akan tinggal selamanya.
selengkapnya sahabat TBM bisa download di Novel Boy Candra - Pada Senja yang membawamu pergi
Membaca novel adalah perjalanan diam-diam, ketika tubuh tetap di tempat, tetapi hati melanglang buana ke dunia yang tak terbatas. karena setiap halaman novel adalah pintu rahasia, begitu dibuka, kita bisa kehilangan diri untuk menemukan kehidupan yang lain. Dan Di antara baris-baris novel, kita belajar bahwa luka bisa berubah menjadi kekuatan, dan cinta selalu punya cara untuk bertahan.
